Sabtu, 06 November 2021

Perasaan Ikut Pembatik Level 4

 Sebenarnya bisa lolos ke pembatik level 4 tahun 2021 adalah hal yang sangat mengejutkan. Awalnya seperti bermimpi saat mengecek ke LMS saya secara otomatis telah terdaftar di level 4. Ya Allah, senang bercampur deg-degan. Karena tidak terpikir sebelumnya akan menjadi 30 peserta mewakili Aceh untuk ikut di level 4. Benar-benar diluar ekspektasi.

Saya yang masih belajar sedikit demi sedikit dipercaya ikut bergabung bersama guru-guru hebat dan luar biasa. Oh betapa mindernya saya kala itu.

Kegiatan pertama kami diawali dengan coaching.Coaching hari pertama dan kedua kami berkenalan dengan sesame SRB, DRB dan pihak Pusdatin. Pak Muhammad Abduh terlihat keren sekali dalam memaparkan materi. Gaya bicara orang yang berwawasan luas memang berbeda. Meski demikian, saya masih bingung akan tugas apa yang harus dikerjakan di level ini.

Coaching hari ketiga dan keempat, mata saya mulai terbuka. Jika sebelumnya saya merasa bingung, pusing dan stress karena banyaknya kegiatan di level ini, maka setelah coaching ketiga dan keempat saya merasa lebih paham.

Berbagai macam motivasi hebat diberikan oleh pihak Pusdatin untuk menyemangati kami. Tak ketinggalan tips dan trik untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik oleh para duta. Wahh… mereka benar-benar hebat. Saya berdecak kagum dalam hati.

Kami dibimbing, di motivasi, di rangkul, seperti bertemu keluarga yang baru. Tak saling kenal secara nyata. Tapi saling mendukung dan menyemangati secara virtual, begitulah kira-kira.

Perjuangan dan suka duka ikut pembatik level 4 benar-benar luar biasa. Di level ini semua peserta harus membuang jauh-jauh sifat malas dan malu. Saya yang biasanya cukup pendiam dan pemalu kini harus banyak bicara demi mensosialisasikan portal Rumah Belajar. Meyakinkan diri untuk menjadi berani tampil, tampil didepan guru-guru hebat dan lebih berpengalaman. Biasanya malas pergi, kini harus pergi untuk memperkenalkan Rumah belajar kepada sekolah/madrasah. Tapi efeknya sungguh luar biasa, saya melawan diri sendiri. Menjadi lebih berani. Lebih percaya diri.

Jika berbicara soal rasa lelah, maka jangan tanya lelahnya. Tapi terbayar lunas dengan rasa bangga. Tepukan tangan, tertawa riang, belajar bersama, komentar positif. Sungguh pengalaman yang tak pernah terbayangkan sebelumnya! Terimakasih Pembatik. Terimakasih Rumah Belajar. Terimakasih Pusdatin Kemendikbud




0 komentar:

Posting Komentar